Rabu, 15 Mei 2013


LIMA 


Berawal dari keinginan  untuk keluar bareng , namun tak punya tujuan yang pasti.  Sebenernya Aku dan Vian sempat berencana ingin ke Panderman.  Eh, ujung-ujungnya kita masih binggung juga. Selain kita harus nyuri-nyuri waktu kita susah juga untuk izin. Akhirnya kita menggurungkan niat. Aku sendiri sebenarnya sedang kangen dengan  alam. Pagi  itu aku sempat galau di dalam kelas, sampai aku mondar-mandir keluar masuk kelas.  Beberapa teman ku sempat binggung dengan tingkahku yang tak biasanya, eh dikira aku putus cinta. Putus cinta dari mana lawong aku gak sempat mikir gituan.
                Lain halnya dengan malam itu, bukan aku lagi yang galau tapi kakak kelasku. Seperti  apa yang kurasakan tadi pagi, Dia galau pol-pol-an, hehe. Untung datang Pak Bontang yang sedikit membuat hati, sebut saja kak Belda tenang. Aku pun yang disampingnya yang sejak tadi dibikin panik sekarang sedikit lega.
                Kami segera beranjak menuju kursi depan XI-IPA 3. Ternyata, ada Vian disana.  Akhirnya, kami bertiga berbincang-bincang kecil. Dan dari itulah kami memutuskan untuk TRIP ALONE, maksudnya tidak ada yang dari kami bertiga terserah kami mau ngajak teman manapun-siapun yang penting bukan dari kami bertiga. Lalu kami berpikir sejenak, lalu kami menemukan tempat masing-masing. Vian rencananya sih mau trip ke Jakarta, untuk melihat pentas seni budaya. Mba’ Belda akan pergi ke Pasuruan ke air terjun Kakek bodo. Sedangkan aku sendiri akan pergi ke Kediri untuk survey les-les-an sekaligus ke rumah Shindy silaturahim J.

                Okelah, sekarang Trip dimulai. Aku bersama Ni’mah dan Shindy berangkat hari sabtu jam  10.00 pagi. Kami menuju Landungsari, namun kami tidak langsung menuju pare kami harus ke alun-alun Batu dahulu menemui pak tiiiiiiit untuk mengambil lukisan. Sekaligus sejenak kita istirahat melepas lelah. Mungkin sekitar jam 12 kembali mencari angkot, kami disarankan oleh pak angkot  untuk pergi kembali ke terminal kota batu, bagaimana pun jika kita tidak kembali kesana kami tidak akan mendapat tempat duduk. Wah bisa kacau, emang lumayan lo kalo 3 jam kami berdiri, seandainya tidak dapat tempat duduk.  Ya, memang menyita sedikit banyak waktu . Sebelum kami berangkat ke terminal, tak lupa kami sholat di Masjid alun-alun kota batu.       
                Seperti biasa kami harus menunggu dan pada akhirnya kami berangkat pukul  13.47. sepanjang perjalanan kami menikmati indahnya jalanan apalagi saat kami sampai di Pujon. Subhanalloh, walaupun aku sering pergi kesana namun keindahannya masih tetap terjaga,  dan sama sekali tak menjadikan ku bosan untuk berlama-lama melihatnya. Apalagi saat itu aku duduk di depan, sehingga pemandangan begitu jelas terlihat.
                Tak terasa kita sampai di Pare jam 16.45 sore, walaupun Shindy tadi sempat lupa dengan rumahnya, sehingga 1 bus gempar gara-gara kami sudah siap-siap berdiri di depan pintu untuk keluar,  padahal jarak dengan rumah masih lumayan jauh, mereka sedikit protes karena kami menghalangi  mereka yang mau turun. Untung saja wajah kami sok-sok gak kenal dan sok polos.
                Langsung saja kami sholat dan mandi makan, sehabis isya’ kami bergegas menuju SIMPANG LIMA GUMUL, sedikit rasa kecewa karena lampu tiba-tiba padam tapi itu tak berlangsung lama. Cuaca pun sedikit tak mendukung kami, gerimis. Tapi tak mematahkan niat kami untuk tetap hunting picture.
 Yah, simpang lima gumul adalah lambang kota Kediri. Dahulu sebenarya tempat itu akan digunakan sebagai mall, jika masuk kedalam kalian pasti akan menemukan gedung besar dibawah tanah yang bentuknya hampir menyerupai Mall, berhubung belum ada orang yang berminat berjualan di daerah itu, sekarang dialihkan sebagai pusat jalan-jalan malam yang pasti khas dengan lampu kuning-orenye-nya. Lebih unik lagi, setiap simpang mempunyai gang tersendiri dan didalamnya  terowongan yang ada di bawah jalan raya dan terowongan itu mengarah kepada parkiran, jadi kalian harus mengingat-ingat dimana kalian harus parkir, jika tidak,  ya kayak aku kemarin salah jalan. Setelah sampai di parkiran kalian akan menemukan pasar malam. Jangan salah pasar mlam disana tertata rapi,begitu juga penjualnya memakai pakain yang sama bahkan tempat untuk jualan-pun disusun dan memakai pernak-pernik yang sama. Nah, saran aja buat kalian-kalian yang akan pergi ke simpang  lima gumul lebih baik kalian kesana saat malam aja, lebih keren dan lebih terlihat bagus.