BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE DALAM STUDI ISLAM
Islam sebagai
sebuah sistem universal akan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki
apabila kita menaati koridor-koridor yang ada dalam sistem tersebut. Sistem ini
mempunyai dua sumber ajaran yang tidak perlu untuk diragukan, Al-Qur’an dan Hadist
. Untuk memahami Al-Qur’an dan Hadist memerlukan berbagai pendekatan metodologi
pemahaman Islam yang tepat, akaurat, responsible.
Berbagai macam
persoalan baru mengharuskan kita memahami agama sesuai dengan keadaan zaman.
Agama harus berperan aktif dalam memecahkan berbagai problema kehidupan pada
zaman ini. Bukan hanya sebagai simbol-simbol semata. Sebagai object kajian,
agama dapat mencapai posisi sebagai
sebuah doktrin, realitas social dan fakta social. Kajian teologi normative
memposisikan agama sebagai sebuah doktrin sedangkan kajian yang memposisikan
agama sebagai realitas social dan fakta social lebih menggunakan berbagai macam
pendekatan ilmu-ilmu social. Pendekatan
disini berarti cara pandang adapun metode berarti cara atau jalan untuk
memahami agama.
Pendekatan
Teologis Nomatif, teologis adalah hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan
sedangkan normative adalah hal-hal yang mengikuti peraturan, dalam hal ini
berarti ajaran agama belum dicampuri oleh pemahaman dan penafsiran manusia, jadi
islam teologis normative adalah paham bahwa agama islam yang berasal dari wahyu
tuhan, wajib diyakini dan kebenarannya mutlak. kekurangan pendekatan ini
Jika diteliti lebih mendalam, dalam intern umat beragama tertentu dijumpai
berbagai paham atau sekte keagamaan, seperti teologi Kristen-Katolik, teologi
Kristen-Protestan dan lain sebagainya. Dalam Islam sendiri, secara tradisional,
dapat dijumpai teologi Mu’tazilah, teologi Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Dan
sebelumnya terdapat pula teologi yang bernama Khawarij dan Murji’ah. Menurut
pengamatan Sayyed Hosein Nasr, dalam era komtemporer ini ada 4 prototipe
pemikiran keagamaan Islam, yaitu pemikiran keagamaan fundamentalis,
modernis, mesianis, dan tradisionalis.
Kekurangan
pendekatan teologis adalah besifat ekslusif-dogmatis, tidak mau mengakui agama
lain sedangkan kelebihannya seseorang memiliki sikap militansi dalam beragama. Jadi,
umat islam perlu memahami islam tidak hanya melalui pendekatan teologi saja
namun juga melalui ilmu-ilmu pendekatan yang lain, agar pemahaman islam menjadi
komprehensif, integral dan universal.
Berbagai macam
pendekatan itu misalnya, pendekatan historis, mengkaji islam dalam kerangka
kesejahteran. Antropologi, mengungkap asal-usul manusia dengan segala
keberagamannya. Sosiologi, memahami islam dari segi ilmu social. Holistik,
melihat semua aspek yang terdapat dalam suatu pemikiran. Filologis, menganalisa
sumber data. Deskriptif, menganggkat sosok pemikiran yang diteliti. Komparatif,
perbandingan yang satu dengan yang lain. Mistikal, memahami islam engan
prespektif mistik. Filsafat, mengarahkahkan untuk sampai kepad
kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti akar permasalahannya.
Nama : Hani’ Atus Suroya
Fakultas/Jurusan :
FTIK/PAI 1 J
NIM :1721143
Tidak ada komentar:
Posting Komentar