Selasa, 14 Oktober 2014

BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE DALAM STUDI ISLAM


BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE DALAM STUDI ISLAM
Islam sebagai sebuah sistem universal akan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki apabila kita menaati koridor-koridor yang ada dalam sistem tersebut. Sistem ini mempunyai dua sumber ajaran yang tidak perlu untuk diragukan, Al-Qur’an dan Hadist . Untuk memahami Al-Qur’an dan Hadist memerlukan berbagai pendekatan metodologi pemahaman Islam yang tepat, akaurat, responsible.
Berbagai macam persoalan baru mengharuskan kita memahami agama sesuai dengan keadaan zaman. Agama harus berperan aktif dalam memecahkan berbagai problema kehidupan pada zaman ini. Bukan hanya sebagai simbol-simbol semata. Sebagai object kajian, agama dapat mencapai  posisi sebagai sebuah doktrin, realitas social dan fakta social. Kajian teologi normative memposisikan agama sebagai sebuah doktrin sedangkan kajian yang memposisikan agama sebagai realitas social dan fakta social lebih menggunakan berbagai macam pendekatan  ilmu-ilmu social. Pendekatan disini berarti cara pandang adapun metode berarti cara atau jalan untuk memahami agama.
Pendekatan Teologis Nomatif, teologis adalah hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan sedangkan normative adalah hal-hal yang mengikuti peraturan, dalam hal ini berarti ajaran agama belum dicampuri oleh pemahaman dan penafsiran manusia, jadi islam teologis normative adalah paham bahwa agama islam yang berasal dari wahyu tuhan, wajib diyakini dan kebenarannya mutlak. kekurangan pendekatan ini
Jika diteliti lebih mendalam, dalam intern umat beragama tertentu dijumpai berbagai paham atau sekte keagamaan, seperti teologi Kristen-Katolik, teologi Kristen-Protestan dan lain sebagainya. Dalam Islam sendiri, secara tradisional, dapat dijumpai teologi Mu’tazilah, teologi Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Dan sebelumnya terdapat pula teologi yang bernama Khawarij dan Murji’ah. Menurut pengamatan Sayyed Hosein Nasr, dalam era komtemporer ini ada 4 prototipe pemikiran keagamaan Islam, yaitu pemikiran keagamaan fundamentalis, modernis, mesianis, dan tradisionalis.
Kekurangan pendekatan teologis adalah besifat ekslusif-dogmatis, tidak mau mengakui agama lain sedangkan kelebihannya seseorang memiliki sikap militansi dalam beragama. Jadi, umat islam perlu memahami islam tidak hanya melalui pendekatan teologi saja namun juga melalui ilmu-ilmu pendekatan yang lain, agar pemahaman islam menjadi komprehensif, integral dan universal.
Berbagai macam pendekatan itu misalnya, pendekatan historis, mengkaji islam dalam kerangka kesejahteran. Antropologi, mengungkap asal-usul manusia dengan segala keberagamannya. Sosiologi, memahami islam dari segi ilmu social. Holistik, melihat semua aspek yang terdapat dalam suatu pemikiran. Filologis, menganalisa sumber data. Deskriptif, menganggkat sosok pemikiran yang diteliti. Komparatif, perbandingan yang satu dengan yang lain. Mistikal, memahami islam engan prespektif mistik. Filsafat, mengarahkahkan untuk sampai kepad kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti akar permasalahannya.


Nama                    : Hani’ Atus Suroya
Fakultas/Jurusan   : FTIK/PAI 1 J
NIM                      :1721143

Tidak ada komentar:

Posting Komentar