Rabu, 14 Agustus 2013

Mobil Angkot Biru

Mobil angkot biru-muda yang mengantar ku dan beberapa temanku, dengan terpaksa sopir angkot menurunkan satu  penumpangnya  demi kami anak ber-13.  Karena teman kami faizah, Malik dan Daus sedang berjuang dalam organisasi, yah tepatnya BDI. Sukses buat mereka.
          Menuju rumah yang belum pernah kita singgahi ternyata tidak mudah, walau tahu arahnya, tetap saja kami harus bertanya bahkan sampai 3 kali, Subhanallah ternyata kita benar-benar mahluk social. Hehe, butuh orang lain juga.
          Setelah berada dalam sedikit kemelut kebingunggan, aku dan temanku sampai di Dusun Babadan kec Tegalgondo,  tujuan utama kami ke rumah Bu guru Bahasa Indonesia kita, yaitu Bu Rully, sampai disana pukul 9.30. Kami disambut baik oleh bu Rully .
          Mancing ikan adalah tujuan spaling utama kami, langsung saja kami menuju  ke rumah Bu Rully, kami dipersilahkan masuk oleh Bu Rully, disana kami bertemu Ibam anak bungsu dari bu Rully, ganteng deh. Tapi, masih malu-malu mau bergbung sama kita, mungkin karena dari kita kebanykan anak cewek ya? Cantik-cantik sih .
          sesegera  Bu Rully menelepon temannya untuk meminjam pancing, sembari menunggu alat pancing datang kami bermain ke pematang sawah, sungguh indah pemandangannya menambah rasa syukur kepada tuhan, ya begitulah canda tawa teman-temanku, apalagi ada salah seorang temanku yang dari Jakarta, dia sangat suka sekali dengan alam otomatis pasti seneng banget kalau diajak ke sawah. Diiringi kicauan burung pagi yang membuat suasana tambah ramai, kami terus berlari-lari ke pematang sawah, hingga baju kami penuh dengan lumpur karena kaki kami banyak yang terjebak dalam pematang sawah yang masih lunak, dan itu membuat kami kesulitan mengambil sandal sehingga kami terpaksa membawanya.
          Saat aku hampir sampai di ujung pematang sawah, aku menemukan sumber, begitu jernih airnya, sejuk.sesegera aku membasuh muka dan bermain-main dengan air sumber.
Asyik rasanya kayak balik ke masa kecilku dulu, saat aku sering bermain di sawah,  saat waktu libur dating aku menemani kakek untuk menanam padi, entah apa yang kakek dan nenek ku lakuan di sawah, aku tetap asyik bermin dengan ribuan rumput hijau, mengejar capung, atau bermain di tepian sungai walaupun saat itu belum bisa berenang, sehingga kakekku sering meneriakiku dari jauh, kakek khawatir kalau cucunya hanyut terbawa arus sungai. Tapi keadaan itu kontras dengan kehidupan ku sekarang , sepertinya sawah bukan tempat bermainku lagi, sekarang aku berada di kota yang dekat dengan keramain. Sehingga aku lebih sering pergi ke Mall ataupun pusat perbelanjaan lainnya.
                             itulah masa lalu ku di desa.

          beberapa saat kemudian kami kembali ke rumah Bu Rully, ,rupannya ini sudah mulai menunjukkan pukul 11 langit sudah mulai tak bersahabat, awan mulai terbebani dengan air yang di bawanya hingga awan terpaksa harus segera menurunkan air ke bumi,itu kontras dengan perut kami yang mulai keroncongan. Tapi, mana bisa kami makan kalau kita belum mancing, keliatan dari wajah mereka yang sudah mulai lapar, cacing perut merek sudah pada protes dengan keadaan itu. Ternyata Bu Rully sudah mempersiapkkan itu semua, Beliau sudah memncing ikan dari kemarin,
          wah kebetulan banget kita langsung saja memasak, mulai dari menggoreng ikan, menanak nasi, yang enggak ketinggalan yaitu membuat sambal, bagi kami tanpa sambel makanan seenak apapun terasa hambar, ya walaupun tidak semua teman kami suka pedas .
          beberapa saat kemudian alat pancing kami datang, satu-persatu dari kami mulai turun ke bawah sambil membawa umpan, mulai dari Badrus dan Hawari yang sejak tadi antusias sekali untuk memancing ikan. Disusul Aku, Zahro, Muhim, Amel, Tika, Tina, Lea, Ifa, Shovi, Zulfa, Liya. Kami hanya mempunyai 3 pancing yang harus digunakan secara bergantian. Sampai akhirnya Bu Rully menyuruh kami makan siang.
          sedapppp… sambel butan Bu rully dan teman-teman memang mak nyuss..

Assalamualaikum, jangan salah itu nama kedai di jalan togamas yang cukup terkenal di kalangan kami, para pelajar.apalagi yang tempatnya dekat kampus UMM yang para mahasiswanya doyan banget maen kesana, dan alasannya pasti murah dan terjangkau. Memang benar harga disana tidak terlalu engguras kantng kok J.
                nah, kami (Hani’,Zulfa,Badrus, Ifa) merayakan ulang tahun ke 17 kami, ya kami menggangap sabagai syukuran sekaligus kami ingin mempererat hubungan persaudaraan di kelas, asyik bukan !.kedai Assalamualaikum sebagai pilihan kami. Sebelumnya kami sempat binggung mau milih rumah makan mana yang murah tapi punya view yang bagus. Akhirnya saat sabtu tgl 2 maret kami survey. Aku,zulfa dan ifa sempat binggung bagaimana transpot menuju ke rumah makan kami idamkan. Akhirnya kmi bertannya kepada Bu Nurul dan Bu Ummul yang kami sapa saat kami melewati depan Aula.tanpa ragu kami pun curhat tentang tujuan kami. Perbicanggan kami cukup lama dan membuat kami tak sanggup menolak ajakan Bu Ummul untuk menggantarkan kami ke kedai Assalamualaikum. Benar-benar untung seperti mendapat durian montong, ya seperti yang di beli oleh Bu Ummul saat itu. Wajah senang yang terpancar terlihat dari wajah kami bertiga, dengan kedua anaknya Bu Ummul menyuruh kami untuk menggikutinya menuju mobil yang di parkir depan rumah kepala sekolah kami. 
                Perlahan mobil mulai memutarkan ke-empat rodanya menjauhi pagar besi yang sudah tak jelas warnanya. Seperti biasa basa-basi muncul dari mulut kami bertiga,setidaknya biar enggak buat suasana sepi. Iya kan?. Nah topik kita saat itu macem-macem diantaranya masalah kami yang sulit keluar dari ma’had.maksudnya susah izin. Selain itu, kami juga membicarakan tempat-tempat asik buat dikunjungi.
Tak terasa kami sampai di rumah Bu Ummul, kmi langsung menuju kolam ikan yang didalamnya banyak sekali ikan lele, besr-besar pula. Enak juga suasana di sana jauh dari perkotan. Tak lama kemudian kami langsung berangkat ke R.M Assalmualikum. Sampai disana kami langsung makan
 
Tak terasa kami sampai di rumah Bu Ummul, kmi langsung menuju kolam ikan yang didalamnya banyak sekali ikan lele, besr-besar pula. Enak juga suasana di sana jauh dari perkotan. Tak lama kemudian kami langsung berangkat ke R.M Assalmualikum. Sampai disana kami langsung meme

                lalu kami bebeapa hari kemudian kami  (anak se-kelas MABI) ke R.M Assalamualaikum, untuk mengadakan syukuran kami ber-4 aku, zulfa, ifa n badrus. Setelah itu, langsung saja kami makannnn, ngobrol, cerita-cerita, konyol iya, seru tammbah. …………………… thank’s banget buat motornya si aar . dan temen-temen yng uda mau hadir.