Korelasi Cinta dan Alam
Saya sama sekali tak menggerti, malam ini terasa berbeda. Banyak
hal yang menjadikan pikiran saya semakin kacau, mungkin saja banyak hal yang
belum saya selesaikan. Tumpukan tugas yang saya tempel di samping lemari belum
juga terhapus, malah semakin banyak. Alhasil, beberapa hari kedepan saya akan
begadang. Tentu saja, simpanan white coffee sudah siap menemani
hari-hari saya mendatang. Semoga usaha saya akan membuahkan hasil yang
memuaskan. Amin.
Pada akhirnya malam ini saya memilih untuk menyelesaikan tugas esai. Banyak alasan yang tidak bisa saya paparkan satu-persatu. Salah satunya, menulis esai sangat menghibur. Membaca cerpen merupakan hiburan tersendiri bagi anak-anak MAN yang sedang stress, apalagi kalo cerpen yang membahas soal cinta. Nano-nano rasanya. Khusus untuk hari ini saya ditemani secangkir susu. Tanpa sengaja saya memilih cerpen ini, Lukisan Daun Merah Saga. Lagi-lagi, saya serasa dibawa untuk menjelajah. Kali ini saya serasa dibawa ke tempat yang beberapa bulan lalu, saya gagal menggunjungginya. Semeru. Penggambaran tempat sangat jelas. Terlebih dilengkapi oleh hamparan Sabana dan edelweiss, yang saat ini saya masih saja terpesona. Semoga saja semesta mendukung saya, saya bisa melihatnya secara langsung.
Remaja begitu dekat dengan cinta, persaan cinta yang hadir pada
diri seseorang merupakan anugrah dari Tuhan. Kita tidak bisa membunuh perasaan
itu, yang terpenting adalah menjaganya. Saya juga tidak bisa menolak jika perasaan
cinta itu tiba-tiba datang dan saya juga tidak bisa menahan jika perasaan cinta
itu diam-diam harus pergi.
Penggambaran seorang perempuan pada cerpen ini sangat mengagumkan, bergelut dengat rasa cinta yang semakin-hari semakin tumbuh pada dirinya. Begitu berat perasaan cinta itu, apalagi jika seseorang itu tidak bisa menggungkapkan perasannya secara langsung. Dalam hal ini perempuan yang banyak menjadi korban. Perempuan, hanya bisa menunggu dan berharap laki-laki yang dia cintai bukanlah milik orang lain. Betapa hancur perasaan perempuan itu, jika orang yang ia cintai mempunyai kekasih lain. Walhasil, perempuan jugalah yang berkorban perasaan. Hanya memendam dan berdoa agar Yang Maha Kuasa memberikan jalan yang terbaik atas perasaan cintanya itu. Memendam perasaan adalah hal yang sulit, berpura-pura juga bukanlah yang hal baik, berpura-pura tidak mencintai padahal iya. Tapi perempuan itu masih saja melakukannya. Pantas saja perempuan itu memiliki kesetian yang luar biasa terhadap laki-laki.
Penggambaran seorang perempuan pada cerpen ini sangat mengagumkan, bergelut dengat rasa cinta yang semakin-hari semakin tumbuh pada dirinya. Begitu berat perasaan cinta itu, apalagi jika seseorang itu tidak bisa menggungkapkan perasannya secara langsung. Dalam hal ini perempuan yang banyak menjadi korban. Perempuan, hanya bisa menunggu dan berharap laki-laki yang dia cintai bukanlah milik orang lain. Betapa hancur perasaan perempuan itu, jika orang yang ia cintai mempunyai kekasih lain. Walhasil, perempuan jugalah yang berkorban perasaan. Hanya memendam dan berdoa agar Yang Maha Kuasa memberikan jalan yang terbaik atas perasaan cintanya itu. Memendam perasaan adalah hal yang sulit, berpura-pura juga bukanlah yang hal baik, berpura-pura tidak mencintai padahal iya. Tapi perempuan itu masih saja melakukannya. Pantas saja perempuan itu memiliki kesetian yang luar biasa terhadap laki-laki.
Lelaki yang ada dalam cerpen ini sangat menggagumkan, dia lebih
menggenal kerasnya batu dari pada empuknya kasur, lebih sering merasakan
dinginnya pegununggan dari pada hangatnya selimut rumah. Tampak bijak nan
bersahaja. Santun dan tak memerdulikan kedudukan harta.
Perasaan cinta dan alam seakan saling menggerti, saat kita berada
di alam kita bisa mengungkapkannya secara langsung. Terkadang alam tidak
bisa langsung menjawab semua
petanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan. Tapi, alam selalu tahu apa yang
kitarasakan. Buktinya, saat berada tepi pantai atau danau yang sepi, mendengar
gemericik air menjadikan perasaan menjadi lebih tenang. Secara tidak langsung
seluruh alam mendukung apa yang kita ucapkan dan perbuat, lalu secara perlahan
akan disampaikan kepada Yang Maha Kuasa.
Dan suatu saat semua apa yang kita ucapakan dan perbuat akan kita pertanggung
jawabkan.
Saya sangat senang membaca cerita ini, karekter tokoh perempuanya sangat hebat dan tegar dalam menghadapi hidupnya. Sekalipun dia tidak bisa bersanding dengan kekasih yang dia cintai. Pelampiasan pada tulisan dan lukisan adalah hal yang paling tepat. Dengan semangat yang sangat kuat, ia berusaha melupakan ingatan tentang seseorang yang pernah hadir dalam hidupnya.
Saya mungkin akan merasa binggung juga, saat orang yang kita cintai tiba-tiba muncul lagi setelah lama menghilang, dengan kabar perceraian. Apa yang harus saya rasakan? Bukankah itu sebuah anugrah atau bahkan itu sebuah bencana? . Semua tergantung penyikapan kita terhadap masalah itu, penyelesaian baik-baik akan memunculkan hasil yang baik juga.
Saya semakin menggerti bahwa cinta menyikapi dirinya dengan bijak, dia akan kembali pada seseorang yang tepat. Untuk membawa cinta yang sebenarnya, yaitu cinta sejati. Dan alam akan selalu mendukung segala perbuatan kita, selama itu tidak merugikan.
Saya sangat senang membaca cerita ini, karekter tokoh perempuanya sangat hebat dan tegar dalam menghadapi hidupnya. Sekalipun dia tidak bisa bersanding dengan kekasih yang dia cintai. Pelampiasan pada tulisan dan lukisan adalah hal yang paling tepat. Dengan semangat yang sangat kuat, ia berusaha melupakan ingatan tentang seseorang yang pernah hadir dalam hidupnya.
Saya mungkin akan merasa binggung juga, saat orang yang kita cintai tiba-tiba muncul lagi setelah lama menghilang, dengan kabar perceraian. Apa yang harus saya rasakan? Bukankah itu sebuah anugrah atau bahkan itu sebuah bencana? . Semua tergantung penyikapan kita terhadap masalah itu, penyelesaian baik-baik akan memunculkan hasil yang baik juga.
Saya semakin menggerti bahwa cinta menyikapi dirinya dengan bijak, dia akan kembali pada seseorang yang tepat. Untuk membawa cinta yang sebenarnya, yaitu cinta sejati. Dan alam akan selalu mendukung segala perbuatan kita, selama itu tidak merugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar